Subscribe Us

header ads

Guntur Setiawan: Revitalisasi GPII Menuju Cita dan Harapan Umat Islam dan Bangsa Indonesia

Oleh: Guntur Setiawan, SH
Calon Ketua Umum PP GPII
Muktamar GPII Ke XIII yang disenggerakan pada Tanggal 02-06 Oktober 2017 di Lombok, NTB. Menjadi hal yang menarik, karena bulan Oktober ini merupakan bertepatan dengan bertambah usianya GPII Ke 72 Tahun dimana GPII dilahirkan pada Tanggal 02 Oktober 1945.Dalam Muktamar ini bukan saja penting untuk menentukan masa depan organisasi, melainkan juga sangat strategis dalam menentukan arah gerakan pemuda Islam Indonesia dalam perjalanan bangsa sesuai para pendiri GPII.
Karena untuk melihat kondisi umat dan bangsa Indonesia saat ini begitu menggenaskan, terjerembab dalam kompleksitas permasalahan bangsa yang tidak berujung. Mulai dari krisis ekonomi yang menyebabkan naiknya angka kemiskinan secara tajam sampai meluasnya konflik sosial baik konflik vertikal antara negara melawan masyarakat maupun konflik horizontal antar-masyarakat berbasis etno-religius. Sebuah penderitaan luar biasa bagi masyarakat Indonesia, sampai-sampai dianggap sebagai persoalan bangsa yang paling berat sepanjang sejarah Indonesia merdeka.
Bila dihitung secara kalkulatif, angka-angka statistik tidak lagi cukup mewakili gambaran penderitaan yang sedang dialami masyarakat Indonesia saat ini. Hanya orang-orang yang betul-betul menjadi korban dan hidup dalam kelaparan dan kemiskinan yang mampu menjelaskan secara utuh dalamnya penderitaan yang mereka alami. Dan sayangnya orang-orang tersebut tidak mampu menyuarakan beratnya beban yang mereka derita akibat jauhnya jarak dengan opini publik. Hanya karena kesabaran dan ketabahanlah, rakyat bisa bertahan sampai saat ini.
Selain menderita kemiskinan, derita lain yang tak kalah dahsyatnya adalah maraknya para Koruptor di Indonesia, musibah dan bencana yang seakan tak mau lepas dari bayang-bayang kehidupan kita. Banjir bandang, gempa bumi, longsor, penyakit polio, flu burung, dan demam berdarah, terjadi di mana-mana. Meskipun musibah dan bencana itu sarat dengan pesan, namun ironisnya, seringkali musibah dan bencana tidak bermakna apa-apa, berlalu begitu saja tanpa kesan. Yang lebih tragis lagi, bencana itu telah membuat sebagian orang bertambah kebal dan nyaris tidak peduli sama sekali. Isak tangis dan kucuran air mata para korban bencana tenggelam ditelan kejamnya ambisi dan keserakahan para pembuat kebijakan.
Melihat latar belakang sosiologis dan psikologis itulah kita mencoba merumuskan orientasi Gerakan Pemuda Islam Indonesia(GPII) ke depan. Pertanyaan yang perlu mendapat jawaban serius adalah benarkah GPII telah berbuat optimal dalam melayani umat dan bangsa ini? Ataukah kehadirannya hanya sekedar pelengkap di tengah-tengah masyarakat dan bangsa Indonesia?
Dalam konteks inilah diperlukan revitalisasi Gerakan Pemuda Islam Indonesia menuju cita dan harapan umat dan Bangsa dalam mempertahankan NKRI.Di pundak Pemuda Islam tergantung setumpuk harapan. Kerja-kerja nyata GPII sedang dinantikan. Banyak agenda umat yang harus segera diselesaikan. Tidak ada waktu lagi untuk berpangku tangan. Saatnya kini GPII membuktikan dirinya sebagai abdi umat dan abdi bangsa Indonesia.
Dengan sejumlah potensi yang dimilikinya, GPII memiliki peluang yang cukup besar dalam memperbaiki kondisi yang ada. Sebagai generasi penerus umat Islam, GPII diharapkan dapat melanjutkan perjuangan dalam menjemput masa depan yang lebih baik. GPII merupakan salah satu elemen yang menjadi kunci sekaligus penggerak perubahan di seluruh sektor kehidupan.
Agar harapan-harapan besar yang diemban di pundak Pemuda Islam Indonesia dapat diwujudkan ke alam realitas, maka sangat perlu dirumuskan strategi-strategi pemberdayaan organisasi yang dapat menjawab tuntutan umat dan bangsa Indonesia.Dimana GPII merupakan sebuah organisasi gerakan perjuangan untuk memperjuangkan Umat dan mempertahankan NKRI, merupakan salah satu cita-cita para pendiri GPII terdahulu. Semangat dan gerakan untuk berhimpun itulah menjadi sumber inspirasi bagi munculnya Gerakan Pemuda Islam Indonesia yang terkonsolidasi untuk mempertahankan kemerdekaan Negara kesatuan Republik Indonesia dan mengangkat derajat Ummat Islam. Berikut ini, saya kemukakan beberapa pokok pikiran yang menurut saya dapat dijadikan sebagai alternatif dalam merevitalisasi Gerakan Pemuda Islam Indonesia ke depan.
VISI
Menjadikan Gerakan Pemuda Islam Indonesia sebagai wadah Gerakan perjuangan bagi para kader dalam mempersiapkan pemimpin masa depan bangsa yang tangguh, handal, dan mampu mengikuti dinamika zaman dalam upaya menciptakan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya guna menjaga dan mempertahankan NKRI.
MISI
Membina dan meningkatkan kualitas keislaman, keimanan, dan ketaqwaan para kader GPII.
Menggali, mengembangkan, dan memantapkan potensi dakwah, intelektual, sosial, dan politik para kader GPII.
Menjadikan GPII sebagai basis perjuangan untuk Umat dan bangsa Indonesia dalam menyelesaikan berbagai patologi sosial melalui peningkatan intensitas komunikasi, kerjasama, dan solidaritas antar sesama kader.
Menjadikan GPII sebagai agent of social change melalui peningkatan peran dan partisipasinya dalam semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara.
STRATEGI DASAR
1.    Mengaktifkan serta mengefektifkan kembali GPII di lingkungan Pemuda Islam dalam rangka meningkatkan kualitas dan militansi kader.
2.    Meningkatkan pembinaan/kaderisasi pemuda islam melalui pelatihan-pelatihan yang bersinergi dengan peningkatan kuantitas/kualitas kader.
3.    Menata pola Administrasi dan komunikasi antar pusat dengan wilayah, daerah guna memujudkan hubungan komunikasi yang baik.
4.    Mengaktifkan jaringan GPII dalam mendukung seluruh program kerja yang telah diagendakan organisasi.
5.    Mengoptimalkan peran media cetak dan elektronik dalam mensosialisasikan program-program kerja GPII.
6.    Meningkatkan kapasitas (capacity building) kader-kader GPII melalui intensifikasi pelatihan-pelatihan yang terkait dengan kebutuhan organisasi.
7.    Mengintensifkan kajian-kajian Islam dan mengaji agar setiap kader GPII dapat meningkatkan kualitas keislaman, keimanan, dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN PROGRAM
Integratif
Sesuai dengan karakteristiknya sebagai organisasi gerakan, maka setiap kebijakan yang akan diambil selalu dirumuskan dengan mempertimbangkan berbagai dimensi, melihat dari berbagai perspektif, dan mensinkronkan antara satu dimensi dengan dimensi yang lain.
Egaliter dan Kolektivitas
Dalam menjalankan roda organisasi, prinsip egalitarianisme dan kolektivitas menjadi perhatian utama dalam rangka membangun kebersamaan antar sesama kader GPII
Gradual
Perlaksanaan program kerja GPII mesti dilakukan secara gradual (bertahap) dan proporsional. Kompleksitas tantangan yang dihadapi tentunya memerlukan strategi pembenahan secara perlahan-lahan sesuai dengan agenda yang ditetapkan.
Skala Prioritas
Efektivitas sebuah gerakan salah satunya ditentukan oleh kemampuan gerakan tersebut dalam menentukan prioritas langkah dan kebijakannya. Aktivitas yang dilakukan tentunya memiliki nilai strategis, politis, dan taktis agar tepat sasaran sesuai dengan yang harapkan.
Kontinuitas dan Konsistensi
Pelaksanaan program harus didasarkan atas pertimbangan kelanjutan program sebelumnya yang telah dilaksanakan. Sejalan dengan itu, realisasi program harus dilaksankan secara konsisten agar dampak yang dihasilkan lebih optimal.
Futuristik
Refleksi yang dilakukan dalam setiap evaluasi program dimaksudkan sebagai pijakan dalam memprediksi langkah-langkah konstruktif ke masa depan. Oleh karena itu, setiap program yang dijalankan merupakan pijakan bagi pelaksanaan program berikutnya.
PENUTUP
Visi dan misi ini hanya dapat diwujudkan jika semua unsur terkait berpartisipasi aktif di dalamnya. Dan unsur pendukung paling utama adalah seluruh kader GPII di semua level kepemimpinan baik di tingkat pusat, wilayah,daerah dst. Dan pada hakikatnya, dari untuk merekalah rencana strategis dan program kerja operasional ini ada dan Jika nantinya saya di beri kepercayaan oleh para Peserta Muktamar untuk diri saya sebagai Ketua Umum PP GPII, Insya Allah saya akan menjalankan Amanah ini dengan sebaik mungkin.

Sumber: Konfrontasi.com

Posting Komentar

0 Komentar