Subscribe Us

header ads

Tarhib Ramadhan 1438 H Semarang Usung Semangat Persatuan


SEMARANG – Dengan semangat persatuan, ribuan umat Islam Semarang dari berbagai ormas dan elemen mengikuti Tarhib Ramadhan 1438 H di area Car Free Day (CFD) Simpanglima, Semarang, Ahad (21/5/2017). Selain pawai, acara juga diisi dengan taujih para ulama, dongeng islami dan dimeriahkan dengan nasyid-nasyid. Peserta terdiri dari berbagai ormas Islam di Semarang.
Ketua Umum Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PW GPII) Jawa Tengah Mokamad Abdul Aziz mengatakan bahwa Tarhib Ramadhan 1438 H ini adalah bentuk syukur umat Islam atas nikmat berjumpa kembali dengan bulan Ramadhan. “Kita harus bahagia dan gembira menyambut datangnya Ramadhan ini. Karena tidak semua bisa mendapati Ramadhan dengan keadaan sehat sebagaimana kita sekarang. Bahkan ada yang dipanggil oleh Allah tepat sebelum bulan Ramadhan ini,” ungkapnya saat di temui di lokasi CFD Simpang Lima.
Pesan-pesan persatuan pun disampaikan oleh perwakilan organisasi. Seperti diutarakan Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII), Syakir, berharap persatuan ormas Islam Semarang tersebut bisa membangun ruh persatuan dan saling memperbaiki diri.
“Umat Islam Semarang bisa membangun euforia atau semangat bareng-bareng  menyambut kedatangan bulan yang suci untuk membangun ruh, supaya dalam satu bulan ini tidak menjadi bulan yang biasa-biasa saja tapi benar-benar bulan yang menjadi titik temu umat Islam untuk memperbaiki diri,” ucapnya sela-sela acara.
Sementar itu,  perwakilan PC Muhammadiyah Kota Semarang, Eko Prayitno menyatakan, persatuan tersebut membawa harapan baru bagi perkembangan pergerakan Islam selanjutnya. “Karena sebesar apapun perekonomian itu terbangun kalau persatuan antarumat Islam tidak ada, ya akan menjadi satu yang tidak manfaat,” tukasnya.
Di penghujung acara, perwakilan Forum Umat Islam Semarang (FUIS), Ustadz Amur Yuda juga menyampaikan pesan senada. Ia mengimbau umat Islam untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam ketundukan kepada Allah SWT.
“Buktikan kami tidak anti-NKRI, kita tidak anti Bhineka Tunggal Ika. Justru komunis, justru Syiah, justru OPM (Organisasi Papua Merdeka) yang ingin memerdekakan diri dari Indonesia. Wallahi Justru kaum muslimin tidak ingin memerdekakan diri, kami hanya ingin pemerintahan ini tunduk dan patuh kepada Allah SWT,” tegasnya. (AMC/GP11).


Posting Komentar

0 Komentar