Subscribe Us

header ads

Pemuda Jateng Apresiasi Model Kampanye Dr. Mohammad Nasih

Pemilu serentak kali ini diwarnai dengan berbagai macam model kampanye, baik di tingkat calon eksekutif maupun calon legislatif. Itu semua dilakukan untuk memikat dukungan rakyat pemilih. Di antara cara yang paling menarik adalah cara yang dilakukan oleh caleg PAN DPR RI Jateng I (Kab. – Kota Semarang, Kab. Kendal, dan Kota Salatiga) Dr. Mohammad Nasih, M.Si. yang juga pengajar ilmu politik UI dan UMJ.

Dalam setiap kampanye, ia mengajak tiga tim yang seluruhnya adalah mahasantrinya di Rumah Perkaderan dan Tahfidh al-Qur’an Monasmuda Institute Semarang. Biasanya total yang menyertainya dalam kampanye tak kurang dari 12 orang yang terbagi dalam tim A, Ba, dan Ta. Masing-masing tim menggunakan satu mobil yang dilengkapi alat peraga kampanye dan logistik. Tim A bertugas mengondisikan calon pemilih dan melakukan bimbingan teknis mencoblos dg benar. Tim Ba mengatur waktu penyampaian materi kampanye yang didisain menyenangkan dan menggembirakan. Dan Tim Ta membagikan logistik kepada para calon pemilih.

“Saya berharap seluruh pemilih saya nanti bisa berkomunikasi langsung dengan saya. Mereka bisa menyampaikan dukungan kalau saya benar. Dan kalau saya dianggap salah, mereka bisa menanyakan untuk diskusi dan mengingatkan. Begitu kan mestinya hubungan antara rakyat dan wakil yang dipilih?” ungkap Nasih.

Ayah lima anak ini juga mengakui sangat menikmati aktivitas kampanye selama masa kampanye.

“Saya memanfaatkan secara optimal masa kampanye utuk turun langsung ke kampung. Saya salaman dengan lebih dari 100.000 orang. Merasakan halus kasar tangan mereka. Dari sini, saya menjadi makin tahu apa yang harus saya lakukan. Kesehatan, pendidikan, dan lapangan pekerjaan adalah tiga hal yang harus diprioritaskan,” terangnya.

Ketua Umum Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PW GPII) Jawa Tengah Abdurrahman Syafrianto, S.H., M.H., sangat mengapresiasi model kampanye Dr. Mohammad Nasih, M.Si.

“Model kampanye Dr. Mohammad Nasih, M.Si. dengan turun langsung ke kampong-kampung. Salaman dengan lebih dari 100.000 orang sambil memberikan pendidikan politik ini bisa jadi role model kampanye bagi caleg-caleg yang lain,” ucap Rahman.

Pemuda Jateng ini juga menambahkan bahwa dengan model kampanye seperti yang dilakukan Dr. Mohammad Nasih tersebut, maka sejak awal rakyat sudah bertemu dan mengenal langsung calon wakilnya.

“Tidak seperti caleg kebanyakan yang hanya mengenalkan diri lewat baliho-baliho dan media. Kemudian ketika sudah jadi wakil rakyat, enggan bertemu dengan rakyatnya,” pungkas Rahman.

Posting Komentar

0 Komentar