Subscribe Us

header ads

Mewujudkan Gagasan Kota Cerdas

Ahmad Muntaha (Militan.co)

Gagasan mengenai kota cerdas (smart city)kini sedang gencar-gencarnya dikonsep di berbagai kota di Indonesia. Beberapa kota sudah menerapkan ide ini, seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Bogor, dan Bekasi. Konsep ini dianggap sebauh tren karena sebagai wujud penerapan teknologi di kalangan masyarakat, baik perkotaan maupun perdesaan untuk kesejahteraan yang merata.
Konsep kota cerdas sendiri dirancang untuk memfasilitasi masyarakat dalam segi pelayanan dan pengoptimalan sumber daya secara efisien, membantu mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi dan mengantisipasi kejadian-kejadian dengan segara. Konsep kota pintar ini memanfaatkan teknologi berbasis informasi dan komunikasi, sehingga dapat menciptakan masyarakat yang berkelanjutan, baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan menghubungkan, memonitoring, dan memanfaatkan sumber daya yang ada di seluruh kota.
Ada banyak solusi yang ditawarkan oleh teknologi informasi dan komunikasi, seperti machine learning dan internet of things (IoT). Teknologi ini mendorong sebuah sistem yang dimanfaatkan oleh pemerintah untuk memutuskan suatu keputusan dengan lebih cermat.
Machine learning membutuhkan  komputasi yang besar, namun dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi komputasi awan, kemampuan mesin ini bisa dengan mudah diakses dengan mudah dan cepat. Dalam penerapan kota pintar, machine learning digunakan untuk memperlajari fenomena-fenomena yang ada di dalam kota. Dan memberikan solusi langkah apa saja yang harus dilakukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
Kemajuan teknologi komputasi awan dapat menciptakan solusi-solusi cerdas dan canggih dalam masalah kota, dan dapat disesuaikan dengan tema yang diusung oleh pemerintah kota. Dengan memanfaatkan teknologi komputasi awan, berbagai jenis tema dapat diterapkan, seperti Kota Digital, Kota Pendidikan, Kota Internet, Kota Sehat, dll.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dapat mempermudah perkembangan kota melalui teme-tema tertntu dengan bentuan komputasi awan, sehingga proses kerja kota bersifat kolaboratif dan real-time. Dengan teknologi komputasi, berbagai industri di dunia bermigrasi secara digital, sehingga mengubah keadaan kota yang semula konvensional menjadi pintar.
Teknologi yang dibangun tentu tidak akan dapat bergerak dengan sendirinya, tanpa adanya partisipasi dari pemangku kepentingan multi, rencara yang strategis lagi berkelanjutan dan berintegrasi secara kemitraan. Dan yang lebih penting adalah kesiapan dan partisipasi masyarakat dengan kesetaraan dan pendidik yang baik. Dalam penerapan kota cerdas, masyarakat dapat ikut andil dalam mengawasi kondisi sekitar dan pelaporan keluhan-keluhan, baik dalam segi sarana prasarana, pelayanan, hingga infrastruktur di dalam kota.
Pelaporan disampaikan dengan memberikan keterangan kejadian, lokasi dan foto kejadian. Oleh karena itu, perlu adanya kontribusi dari berbagai lapisan masyarakat yang cerdas dan peduli akan kenyamaan bersama sangat penting dalam mendukung perealisasian kota cerdas di seluruh kota di Indonesia. Masyarakat cerdas di sini adalah masyarakat yang memiliki civic sence dan menghormati hukum.
Pada kenyataannya, masih banyak masyarakat yang buta dan belum sadar akan pentingnya teknologi saat ini. Mereka beanggapan bahwa tekonologi hanya akan memanjakan anak-anak mereka dan membuatnya malas. Ketidakmauan menjaga fasilitas umum sering sekali terjadi di kota-kota besar. Salah satu masalah yang bangsa ini adalah rendahnya penghormatan terhadap fasilitas umum. Anggapan milik bersama membuat masyarakat bertindak semaunya. Termasuk merusaknya. Jarang terlintas dibenak masyrakat untuk melakukan yang sebaliknya. Sebab, fasilitas bersama harus dijaga dengan baik, agar semua orang dapat memanfaatkannya dengan baik.
Lagi-lagi ini berkaitan dengan persoalan pendidikan. Persoalan pemberian pemahaman tentang apa hak dan kewajiban dari seorang warga negara. Bagaimana kita bertindak agar tidak sampai merugikan orang lain.
Konsep kota cerdas hanya akan menjadi konsep fiktif belaka jika masyarakat belum sadar akan pentingnya merawat sarana milik bersama. Konsep yang mengedepankan kesadaran individual  sangat penting demi terwujudnya kota pintar masa depan. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kota pintar jalan untuk mengoptimalkan potensi dan sumber daya yang terserak di sudut-sudut kota.
Kota pintar memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar lebih kritis terhadap kondisi kotanya sehingga muncul civic sence dan dapat menghormati hukum. Senakin kmpleks suatu kota, beban yang ditanggung semakin berat, jika hanya meletakkan titik tumpu pada pemerintah saja. Di sinilah pentingnya peran serta masyarakat sebagai sumber daya dalam memutuskan atau membuat kebijakan, baik dari segi pengetahuan, sudut pandang, pengalaman, maupun nilai-nilai keberagaman.
Namun, kenbali lagi kepada pemerintah apakah terbuka terhadap kritik dan saran yang bersifat membangun oleh masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk bersama-sama bersama-sama bertanggung jawab dan terlibat dalam prose penerapan kota pintar. Di samping itu, masyarakat juga diharapkan sadar akan peraturan yang ada bahwa segala fasilitas yang ada adalah milik bersama yang harus dirawat bersama-sama. Supaya dapat dimanfaatkan oleh orang lain dengan baik dan maksimal.
Hasil dari keselarasan masyarakat dan pemerintah dalam proses penerapan kota pintar, akan menjadi solusi canggih dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Meskipun kota pintar di setiap negara berbeda, namun ada piranti yang saling terhubung. Penggunaan teknologi yang produktif, inovatif, dan efektif adalah kunci utamanya. Namun, ikut serta masyarakat menjadu salah satu faktor penting demi teraplikasikannya kota pintar di Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya proses mencerdaskan manusia sebelum mencerdaskan kota, sehingga Indonesia siap menyongsong masa depan dengan cerdasnya kota dan manusia.
Oleh: Ahmad Muntaha, Ketua Umum PD GPII Kabupaten Semarang 2017-2019.

Posting Komentar

0 Komentar