Subscribe Us

header ads

Mendambakan Kekuasaan yang Menolong

Lina Zuliani (Doc. Pribadi)

Indonesia disebut sebagai negara yang kaya raya dengan sumber daya alamnya yang sangat melimpah ruah dan menakjubkan. Gunung-gunung yang menjulang tinggi, pulau-pulau yang tersebar di berbagai wilayah, tanahnya yang sangat subur, dan kandungan bahan tambang yang melimpah ruah serta masih banyak kekayaan lainnya telah dimiliki oleh bangsa ini. Namun yang menjadi pertanyaan, mengapa Indonesia sampai saat ini masih berstatus sebagai negara ‘miskin’ ? Mengapa bisa demikian?
Indonesia dengan kekayaan alam yang luar biasa, ternyata belum bisa dijadikan sebagai  tolok ukur untuk memenuhi semua kebutuhan rakyat di dalamnya. Tidak sedikit dari warga negaranya yang masih dilanda kesulitan dan kekurangan, bahkan tidak jarang sampai kelaparan. Pengamen dan pengemis di pesisir jalan pun juga termasuk sebagian gambaran dari kondisi sosial-ekonomi bangsa Indonesia saat ini.  Ranah pendidikan pun juga belum bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat yang ada. Kenapa demikian? Bukankah dahulu bangsa Indonesia selalu mengobarkan semangatnya untuk tetap bersaing di kancah dunia agar bisa terus mengharumkan nama bangsa Indonesia? Ini memang tidak mudah dipahami.
Indonesia sebagai rumah bagi sekitar 230 juta lebih orang yang beragam suku, adat-istiadat, kearifan lokal, dialek bahasa dan keberagaman lainnya, tetapi masih tetap berada dalam ‘harmoni kesatuan’ patut diacungi jempol. Namun herannya, banyak juga kisah-kisah tragis seperti pembunuhan, mutilasi, korupsi, pelecehan seksual dan kisah tragis lainnya yang turut mewarnai di tengah hinar binar bangsa ini. Peperangan politik pun juga tiada habisnya,  mulai dari pemilihan presiden, kementerian, parlemen, sampai pemilihan gubernur pasti selalu diiringi dengan konflik yang cukup pelik.
Pemimpin Penolong
Untuk menciptakan suatu negara yang lebih maju, diperlukan kriteria pemimpin yang baik dan jujur, agar negara tidak semakin rusak oleh penguasa-penguasa dzolim dan tidak bertanggungjawab. Mengingat seorang pemimpin yang pada mulanya dilahirkan dari rahim partai politik. Maka dipandang perlu untuk memahami hakikat partai politik itu sendiri.
Definisi Partai politik menurut Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2011, di dalamnya berisi tentang makna Partai Politik, Partai Politik (Parpol) merupakan suatu wadah yang dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia dengan sukarela yang tujuannya sebagai penyalur aspirasi masyarakat, sarana pengontrol terhadap kebijakan-kebijakan yang diatur oleh pemerintah, sarana untuk membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa, dan negara.
Namun, ketika melihat realita sekarang, tujuan Partai Politik sudah tidak searah lagi dengan tujuan pada mulanya yang sesuai Undang-Undang yang berlaku. Partai Politik pada masa ini telah mengalami penyelewengan dari fungsi dan peranan aslinya. Perebutan kekuasaan dan kedudukan menjadi tujuan utama anggotanya yang membutakan mereka dari jalan yang sebenarnya.
Seperti kebijakan politik juga kerap kali menimbulkan reaksi-reaksi tersendiri dari kalangan masyarakat. Hal tersebut terjadi karena dianggap menyeleweng dari kebijakan-kebijakan yang sudah diatur sebelumnya. Dalam hal ini misal timbul aksi demonstrasi di gedung-gedung DPR yang saat ini sedang marak terjadi di beberapa daerah yang membuat rakyat merasa kecewa dengan kinerja pemerintahan saat ini.
Dan kini, timbullah isu-isu politik menjelang pemilu pada bulan April nanti. Isu terkait tagar ganti presiden 2019 misalnya. Ini perlu disikapi dengan bijak, isu-isu menjadi pewarna tersendiri menjelang jalannya pemilu nanti. Hal yang terpenting yang harus diperhatikan adalah bagaimana kita bisa bersikap selektif untuk memilih pemimpin yang baik dan senafas dengan tujuan negara ini. Jangan mudah terprovokasi dengan iming-iming uang atau jabatan. Baik buruk pemimpin yang dipilih nantinya, tergantung pada dua hal yaitu kehendak Tuhan dan rakyat.
Hal tersebut memang sudah lumrah terjadi, karena setiap individu pasti mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Dan sudah menjadi sifat alamiah manusia yang cenderung  ingin memenuhi nafsunya. Namun, ketika nafsu itu tidak bisa dikendalikan, maka akan bisa membawa dampak buruk bagi individu tersebut. Dalam hal ini, harus ada upaya untuk menguatkan akar ke bawah. Perlu adanya komunikasi yang baik antar lapisan masyarakat agar bisa menyatukan suara untuk memilih pemimpin yang amanah.
Permasalahan yang sering terjadi adalah karena kurangnya komunikasi antar lapisan masyarakat untuk menyatukan suara. Dan tidak jarang, masyarakat belum mengetahui mengenai seluk beluk pemimpin yang akan dipilihnya. Dan pada akhirnya, ketika kebijakan diselewengkan, banyak dari masyarakat merasa ditipu. Ini harus dijadikan sebagai refleksi bersama guna memperbaiki regulasi pemerintahan yang lebih baik lagi kedepannya. Partai Politik juga harus dikembalikan seperti semula yang sesuai dengan aturan/ undang-undang yang telah ditetapkan. Fungsi dan peranan Partai Politik sangatlah penting untuk bisa membangun negara yang lebih baik lagi kedepannya.
Oleh: Lina Zuliani, Departemen Pemberdayaan Ekonomi Keumatan PW GPII Jateng 2017-2020.

Posting Komentar

0 Komentar