Subscribe Us

header ads

GPII Gelar Workshop Technopreneurship

FOTO BERSAMA : Peserta Workshop Technopreneurship yang diadakan oleh Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Jawa Tengah berfoto bersama di Aula 1 Monash Institute (suaramerdeka.com / dok

SEMARANG, suaramerdeka.com - Workshop Technopreneurship bertema “Membangun Passive Income: Kerja ‘Koloran’ Penghasilan Dollar”, diselenggarakan Bidang Media-Informasi dan Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat (PEU) PW GPII Jateng berkerjasama dengan Monash Institute.
"Salah satu penyebab besarnya pengangguran di Indonesia adalah banyak lulusan perguruan tinggi terlalu memilih pekerjaan. Di era 4.0 ini, Technopreneurship merupakan salah satu strategi baru untuk menyiasati masalah pengangguran tersebut,” kata Kalil, Founder Nuun Studio.
Workshop yang diadakan Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Islam Indonesia (PW GPII) Jawa Tengah itu berlangsung di Aula 1 Monash Institute, Semarang. Pesertanya sebagian besar anak-anak muda yang tengah kuliah di berbagai perguruan tinggi.
Ketua Umum PW GPII Jateng Mokhamad Abdul Aziz mengharapkan, organisasi yang menghimpun para pemuda tersebut bisa ikut berperan dalam mewujudkan pemuda mandiri di era milenial ini.
“Kita tahu persaingan bisnis sekarang ini semakin kompetitif dan kompleks. Tidak cukup dengan modal kemauan. Harus punya skill. Nah, untuk dapat mengimbangi, dibutuhkan pemuda-pemudi yang tangkas dan cerdas dalam entrepreneurship, terlebih di era digital seperti saat ini. Karena itulah, workshop tecnopreneur ini diselengarakan,” kata Aziz yang juga Direktur Eksekutif Monash Institute.
Menurut Founder Nuun Studio, Kalil, Indonesia telah memasuki Era Gig Economy. “Pada era ini, generasi milenial bekerja keras namun seolah tidak memiliki pekerjaan. Jam kerja dapat diatur sendiri. Begitu pun dengan lokasi kerja, tidak menetap, bebas memilih tempat yang dirasa nyaman, dari satu co-working space ke cafe bahkan di rumah,” tutur Kalil.

Sumber: Suaramerdeka.com

Posting Komentar

0 Komentar