Subscribe Us

header ads

SMK: Penambah atau Pengurang Pengangguran


Oleh: Laeli Nur Faizah, Peserta Tsaqafah Asal Pati, Ketua Parlemen Monash Institute
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang berada di Indonesia pertamakali berada di kota Batam, Hal demikian dikemukakan oleh presiden ke 3, yaitu BJ Habibie. Kata dia, SMK didirikan semata-mata hanya untuk mencetak generasi bangsa yang terampil dan profesional dibidang Industri, terkusus perkapalan, dan cikal bakal berdirinya SMK pun semata-mata untuk mewujudkan mandat Presiden ke 2 yaitu Suharto untuk membangun Batam sebagai kota Industri.
Selain bertujuan agar ahli dibidang Industri, tamatan SMK juga diharapkan menjadi orang yang siap kerja. Namun tujuan tersebut tidak tercapi dengan baik, karena pada realitanya banyak lulusan SMK yang menjadi pengangguran atau belum memiliki pekerjaan tetap, pengangangguran lulusan smk mencapai tingkat tertinggi pada tahun 2017,  yaitu mencapai  927% pengangguran dari 7,01 juta jiwa.
Penyebab pengangguran oleh anak SMK diantaranya yaitu: pertama, menurut Soebandi di hotel pullman “penguasaan soft skiil anak SMK lebih rendah dibandingkan anak SMA”. Ke dua, pemerintah masih menerima pekerja dari lulusan SMA. Dan problem yang ke tiga: kemungkinan besar teknis yang diajarkan oleh guru kurang ditangkap para siswa, sehingga siswa tidak faham akan apa yang harus dilakukan.
Permasalahan yang pertama tersebut sebenarnya sangat mudah untuk diatasi, sebab soft skiil bisa dimiliki oleh semua orang jika dia memang benar-benar serius untuk memilikinya. Jikalo memang sudah ada niatan,  namun tidak memiliki soft skiil yang dimginkan, sebetulnya hal demikian dapat diatasi oleh para pengajar di SMK, selain demikian para guru mendokrtin dan melatih para siswa-siswa hingga berhasil memiliki soft skill yang sempurna. Untuk mencapai hal demikian, kuncinya hanya 1, ada kemaun dari seorang mahasiswa untuk memiliki kehahlian kusus.
Permasalahn ke dua dapat diatsi dengan, pemerintah tidak lagi menerima pekerja dari SMA, karena pada hakekatnya anak SMA diprioritaskan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, dan anak SMK diprioritaskan untuk menjadi lulusan yang siap kerja. Namun saran tersebut dapat dilaksanakan jika para anak SMK sudah memiliki keahlian yang benar-benar matang untuk dipekerjakan.

Posting Komentar

0 Komentar