Subscribe Us

header ads

Dimensi Teologi dalam Teknologi

Oleh: Atikah Nur Azzah Fauziyyah, Peserta Tsaqafah asal Pemalang, Jawa Tengah
Semangat itu mensinergikan seseorang dalam melakukan suatu ‘amal. Seperti menjalankan pekerjaan kantor, tugas negara, kuliah, organisasi, ataupun hiburan. Orang-orang yang melakukan itu akan merasa ringan apabila spirit tertanam dalam jiwa. Karena spirit dan motivasi itu lah yang membuat mereka tak terbebani. Sehingga hal tersebut bisa dilakukan spontanitas tanpa rasa jemu dan menjadi kebiasaan. Hal ini diterapkan oleh generasi milenea yang memiliki semangat totalitas ketika menggunakan teknologi.
Perkembangan teknologi begitu pesat. Kini, zaman telah berubah. Aplikasi dan fasilitas yang canggih tercipta begitu lengkap. Hal ini merupakan pertanda bahwa peradaban semakin maju. Bahkan,  penggunaannya pun telah meluas ke seantero dunia. Tak pandang bulu, Ia hadir dalam semua strata, orang kaya, ataupun rakyat biasa.
Mayoritas generasi sekarang begitu lihai memainkan jari jemari mereka di depan layar hp setiap saat dan berlangsung sepanjang hari. Bahkan, hal ini terulang sampai waktu yang tak ditentukan. Semangat penggunaan teknologi yang over  tanpa controlling justru akan mencelakakan penggunanya. Misalnya, aktivitas menjadi terbengkalai, Bincang ­ngalor-ngidul lewat medsos tanpa batasan waktu, dan asyiknya nge-games sampai bisa mengulur waktu shalat. Akhirnya, tugas-tugas menjadi terbengkalai.
Namun sangat disayangkan, hal ini dianggap lumrah oleh  generasi milenea. Perilaku tersebut telah membudaya, mengakar kuat dalam jiwa generasi milenia, serta terbentuk menjadi kebiasaan.
Penting sekali bagi setiap orang untuk mengokohkan iman, memperkuat fondasi diri dalam bertindak dan mengambil langkah. Hal ini bisa menjadi tameng dalam menghadapi teknologi canggih masa kini. Karena apabila seseorang berbuat mengikuti arus, maka ia akan terbawa dan kehilangan jati diri sebagai insan yang takwa.
Kecanggihan teknologi berimplikasi besar dalam kehidupan. Efek itu akan bernilai negatif atau positif tergantung dengan si pengguna. Bagaikan sebuah kapal yang berlayar, akan dibawa kemana itu tergantung nahkoda. Oleh karena itu, jadilah pengguna yang bijak dalam memakai fasilitas. Jangan sampai terhipnotis oleh manisnya teknologi. Jangan sampai termanjakan olehnya,  sehingga malas beraktivitas, dan hanya ingin meraih sesuatu secara instan, tidak mau bersusah payah melewati proses.

Posting Komentar

0 Komentar