Subscribe Us

header ads

Meneropong Remaja Masa Kini


Oleh: Lina Zuliani 
(Peserta Tsaqafah Nasional PW GPII Jateng asal Demak, Jawa Tengah; Jurusan Ilmu Al-qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo)
Remaja masa kini, sebuah refleksi bagi pemuda yang sekarang ini lebih cenderung mengutamakan gaya dan rupa daripada intelektualnya. Seiring berjalannya waktu, banyak dari sisi-sisi sosial dalam kehidupan telah  mengalami perubahan, mulai dari gaya hidup, sisi pendidikan, mode dan sisi  yang lainnya. Perubahan yang salah akan membuat rotasi  kehidupan ini menjadi semakin tidak terarah. Misalnya saja dalam lingkup kehidupan di Kampus, hampir tidak bisa dibedakan antara mereka yang kurang mampu dengan mereka yang sudah mampu. Ketika dipotret, sama sekali tidak bisa dibedakan antara keduanya. Keduanya hampir sama, sama-sama punya android dan sama-sama berpenampilan modis dan kebanyakan hampir sama dalam hal lainnya. Ini menjadi permasalahan tersendiri bagi orang tua mereka yang kurang mampu, karena harus memenuhi kebutuhan sekunder yang sebenarnya tidak perlu dipenuhi.
Hal yang membuat remaja semakin tak terarah hidupnya, karena mereka lebih mengutamakan kebutuhan sekunder daripada kebutuhan primer. Cara pandang yang salah, akan membuat hidupnya semakin tidak terarah. Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan masif, sangat mempengaruhi gaya hidup seseorang, khususnya bagi para remaja yang masih rentan dengan arus modernisasi yang masih terus berkembang hingga saat ini.
Hal ini sangat mempengaruhi taraf kualitas dalam meningkatkan kreatifitas mereka. Padahal suatu saat nanti, merekalah calon pemimpin penerus bangsa yang akan menerima estafet kepemimpinan. Namun jika dilihat dari realitas yang ada, mereka seakan bertindak yang tidak semestinya. Mereka berperan sebagai perusak penerus generasi bangsa, bukan penerus bangsa, karena  selalu membiasakan dirinya dengan gaya hidup yang nyaman dan bermewah-mewahan tanpa memikirkan bahwa apa yang ia nikmati sebenarnya  adalah hasil dari jerih payah orangtuanya. Sangat miris, ketika melihat mereka saat menikmati masa mudanya dengan penuh kenyamanan tanpa merasa ada dosa sedikitpun, tanpa memikirkan masa depan yang akan ia jalani nantinya. Padahal, merekalah penentu nasib bangsa di masa yang akan datang itu.
Baik buruk nasib suatu bangsa di masa depan, sangat ditentukan oleh para pemuda yang ada di dalamnya. Banyak remaja bangsa yang tidak merenungi hal tersebut. Ironisnya, hal ini juga terjadi di kalangan mahasiswa yang tingkatannya jauh lebih tinggi dari lapisan masyarakat yang ada. Tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi ekonomi mereka pun pasti berbeda satu sama lain. Namun herannya, jika dipandang dari sisi ekonomi, hampir tidak bisa dibedakan antara mahasiswa yang mampu dan yang  kurang mampu, karena memang sama tampilan luarnya, sama-sama modis dan bergaya. Hampir semuanya punya gadget dan gaya hidupnya pun hampir sama. Namun, jika dilihat dari latar belakang kondisi ekonomi keluarganya, ternyata tidak semuanya berasal dari keluarga yang mampu.
Betapa sulitnya orangtua yang bekerja keras banting tulang untuk memenuhi semua yang diinginkan oleh anaknya. Namun, betapa tidak bersyukurnya mereka yang sudah di sekolahkan oleh orangtuanya sampai pada tingkatan tertinggi, tetapi justru yang mereka lakukan adalah hanya hura-hura, bermain-main kesana kemari, tidak bersungguh-sungguh dalam belajar. Dan menggunakan waktunya untuk hal-hal yang kurang produktif. Sangat ironis, ketika orangtuanya sudah susah payah membiayai segala kebutuhan hidupnya, tetapi mereka tidak memikirkan mengenai timbal balik yang bisa ia berikan untuk orangtuanya.
Kehidupan remaja masa kini, potret kehidupan yang hampir semuanya telah dikendalikan oleh teknologi canggih nan praktis. Dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapun, mereka selalu memakainya. Kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, jika tidak diimbangi dengan ilmu pengetahuan yang mapan, maka seseorang akan sangat mudah terbawa arus deras dari pesatnya teknologi yang bermunculan. Misalnya saja, Gadget. Kegunaan gadget jika tidak diimbangi dengan ilmu pengetahuan yang cukup tentang penggunaan gadget secara benar dan tepat serta menjauhi hal-hal yang negatif  gadget tersebut, maka bukan tidak mungkin orang tersebut akan mudah terpengaruh dengan hal-hal yang menggiurkan dari aplikasi gadget itu sendiri.
  Tidak jarang lagi, seseorang lebih sering menggunakan teknologi dengan asal-asalan. Misal dalam ranah pendidikan, untuk mempermudah tugas yang diberikan oleh pengajar, seperti makalah yang dicopy paste, dalam mengerjakan terkait bahasa asing dengan menggunakan alat bantu google translate, bahkan sampai pada proses  pembuatan skripsi yang hanya  mengandalkan uang untuk kemudian dibayarkan kepada p skripsinya. Dosa intelektual yang terus dibudayakan oleh kalangan mahasiswa dengan menggunakan teknologi canggih yang mulai bermunculan saat ini. Negara yang di dalamnya lebih cenderung ingin menjadi konsumen daripada produsen. Sehingga, sekarang berdampak pada kondisi ekonomi negara dan terus mengalami penurunan, jika hal ini tidak segera ditindaklanjuti. Kesadaran tertinggi dari masing-masing individu sangat menentukan kesuksesan individu tersebut. Jika para remaja tidak segera menyadari dan mencari solusi untuk menghadapi masalah tersebut, maka bukan tidak mungkin lagi, bangsa ini akan terus mengalami kemerosotan drastis.
Untuk mengatasi hal tersebut, sangat dibutuhkan penyadaran dari luar untuk bisa menyadarkan mereka yang belum tersadarkan sampai saat ini. Semacam mutasi genetik, mereka harus merubah garis nasib keluarganya menjadi lebih baik lagi.  Mereka harus keluar dari zona nyaman, karena jika terus-menerus berada di zona nyaman, maka sama saja akan menjadi bumerang bagi kehidupan mereka sendiri. Untuk itu, mereka harus keluar dari zona itu secepatnya.
Mereka harus bisa  membiasakan diri untuk menempa dirinya, melakukan aktivitas-aktivitas kerja yang keras serta berbeda dengan orang pada umumnya, agar terbiasa dengan hal-hal yang berat. Walaupun memang tidak mudah melakukannya, tetapi sebisa mungkin kita harus memaksakan diri untuk melakukan suatu hal yang berat-berat. Untuk menciptakan hal tersebut, maka perlu memunculkan kesadaran mendalam dari diri masing-masing. Dan kesadaran inilah yang masih sulit dicapai oleh setiap individu.
Peran pemuda sangatlah penting bagi masa depan Bangsa. Jika para pemudanya saja buruk, maka kondisi negaranya pun akan buruk, begitupun sebaliknya. Apalagi pemuda zaman now ini, kebanyakan telah kecanduan dengan teknologi canggih nan praktis tadi, khususnya Gadget. Hampir semua lapisan masyarakat memilikinya, baik kalangan elite, penguasa, bahkan kalan gan terbawah sekalipun. Karena teknologi tersebut mempunyai pengaruh yang besar, dan pada akhirnya mereka akan sering mengabaikan hal-hal-hal yang ada di sekitarnya, yang dekat pun bisa menjadi jauh dan yang jauh bisa menjadi dekat. Sangat ironis, seorang pemuda yang digadang-gadang bisa meneruskan perjuangan generasi sebelumnya menjadi lebih baik, justru hanya bersikap apatis dengan keadaan sekitarnya. Wallahu a’lam bi as-shawaab.

Posting Komentar

0 Komentar