Subscribe Us

header ads

Generasi Millenial Melek Sosial

Oleh: Sri Mulyawati
[Peserta Tsaqafah Nasional PW GPII Jateng asal Kuningan, Jawa Barat]
Millennials (juga dikenal sebagai Generasi Millenial atau Generasi Y) adalah kelompok demografis (cohort) setelah Generasi X. Generasi tersebut lahir antara tahun 1980-an sampai 2000-an atau lebih dikenal secara terminologi sebagai Generasi Millenial. Bisa dikatakan yang tergolong sebagai generasi millenial adalah generasi masa kini yang memiliki usia kisaran 15-34 tahun.
Generasi millenial merupakan salah satu generasi yang terlahir istimewa, karena generasi millenial terlahir saat perkembangan teknologi yang kian pesat. Selain terlahir istimewa, generasi millenial memiliki begitu banyak tantangan, salah satu tantangan yang dihadapi oleh generasi millenial yaitu arus informasi yang banyak hilir mudik tanpa dapat dilakukan pembendungan, membuat genersi millenial harus pintar dalam memilih informasi yang akan diambil untuk suatu hal yang dapat diambil manfaatnya.
Generasi millenial dipandang sebagai generasi yang memiliki potensial cukup tinggi untuk membangun bangsa. Sebab generasi millenial dianggap sebagai generasi yang memiliki keluasan dalam cara berpikir dibandingkan dengan orang-orang yang terlahir sebelum masa generasi millenial. Karena itu, generasi millenial harus memiliki kesadaran yang tinggi dalam ruang lingkup sosial atau dalam kehidupan bermasyarakat.
Pada kenyataan yang terjadi zaman now, pemuda sebagai aktor generasi millenial telah mengalami pergeseran dan penurunan nilai sosial. Hal itu dipengaruhi oleh banyaknya budaya barat yang dapat dengan mudah diakses oleh kalangan pemuda melalui media sosial seperti tayangan di televisi, DVD, atau dari film-film. Padahal, hal tersebut dapat menimbulkan pengaruh terhadap nilai-nilai sosial yang seharusnya dijunjung tinggi oleh kaula muda, salah satunya yaitu nilai sosial kesopanan dalam berperilaku.
Para pemuda masa kini lebih cenderung tidak peduli pada keadaan sosial, termasuk politik dan ekonomi. Mereka condong kepada pola hidup kebebasan dan hedonisme. Serta menginginkan hal yang instan dan tidak menghargai proses, memiliki visi yang tidak realistis dan terlalu idealistis, yang penting bisa gaya.
Padahal genersai millenial dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan dituntut pula agar memiliki jiwa sosial yang tinggi. Jiwa sosial seorang generasi millenial perlu dibentuk sejak dini, hal ini bertujuan agar jiwa sosial atau rasa cinta yang mereka miliki terhadap rakyat kecil dan bangsa ini tidak luntur.
Karena itu hal paling bijak untuk dilakukan oleh seorang pemuda generasi millenial antara lain yaitu: pertama, memiliki pola fikir yang terbuka terhadap sekeliling mengenai masalah poitik, ekonomi, hingga sosial dan budaya. Yaitu pemuda harus memikirkan apa yang bisa dikontribusikan untuk memecahkan masalah yang ada disekeliling.
Kedua, bijaksana dalam menggunakan media sosial, dengan cara menghindari penyebaran informasi tanpa sumber yang nyata atau berupa fakta. Ketiga peka untuk mengulurkan tangan membantu orang lain. Selanjutnya membangun ide untuk mencapai visi hidup. Kemudian mendiskusikan ide-ide dengan orang yang ada di sekitar. Pemuda generasi millenial tidak perlu takut ide-ide itu dicuri, sebab sesungguhnya idak ada ide yang original, dan yang perlu ditegaskan adalah bahwa ide adalah hal yang murah karena yang mahal adalah eksekusi dari ide yang telah dibangun semula.

Posting Komentar

0 Komentar