Foto bersama pasca dikusi GPII Putri Jateng. |
Militan.co,
Semarang-Pimpinan Wilayah Corps GPII Putri Jateng menggelar diskusi panel
bertajuk “Perempuan, Nikah atau S2: Sebuah Dilema” di Aula Darul Qalam, Sabtu
(03/02). Diskusi diikuti lebih dari 50 peserta dari pemuda dan mahasiswa.
Ketiga pemateri, yaitu Sekretaris Umum PW GPII Jateng Rina
Rosia, S.H.I, M.S.I, Wasekum Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat PW GPII Jateng
Nur Chamidah, S.Pd, M.Pd., dan Ketua Bidang Kaderisasi PW GPII Jateng
Mukoyimah, S.Sos.I, M.Sos sepakat bahwa perempuan harus berpendidikan tinggi.
Nur Chamidah menyatakan bahwa perempuan harus sabar dalam
menjalani pendidikan. Ada banyak tantangan, termasuk ditakut-takuti orang.
“Kita sebagai perempuan tidak boleh bercita-cita rendah. Kata
orang, perempuan hanya akan di dapur, jadi tidak harus sekolah tinggi, itu
harus kita balik,” kata Nur Chamidah, yang merupakan alumnus S2 PAI UIN
Walisongo Semarang.
“Perempuan itu adalah madrasah yang pertama. Karena itu, harus
cerdas dan berpendidikan tinggi,” kata Rina Rosia saat memaparkan materinya.
Rina yang merupakan salah satu dosen di Fakuktas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga itu menceritakan kisah sampai ia bisa lanjut studi
S3 di usia yang masih belia. “Kita punya Allah. Jangan pernah takut dan
khawatir,” tegasnya.
Sementara itu, Mukoyimah menyebut bahwa saat ini sudah sangat
berbeda dengan jaman dulu. “Lulus S1 zaman now itu sama dengan lulus SD jaman
old,” kata dara kelahiran Rembang itu.
Di akhir, saat ditemui Militan.co setelah diskusi, Ketua Umum PW
GPII Jateng Mokhamad Abdul Aziz mengatakan bahwa perempuan sudah seharusnya
memacu dirinya untuk berpendidikan tinggi.
“Apalagi saat ini kondisinya sudah tidak sesulit jaman dulu.
Sekarang masyarakat sudah mula terbuka pikirannya. Pendidikan itu penting untuk
perempuan,” katanya saat diwawancari Militan.co. [Red. Azmi]
0 Komentar