Wajah panik Abang Ihsaan Hanafi saat petugas mengeluarkan semua barang-barang dari tas ranselnya. (Foto: Rudi Sharudin Ahmad) |
Gpiijateng.or.id-Jakarta. Perjalanan rombongan Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Jawa Tengah ke arena Muktamar XIII Lombok diwarnai oleh kejadian lucu. Ketua Umum Pimpinan Daerah (PD GPII) Kabupaten Pemalang Ihsaan Hanafi yang terbang dari Bandara Ahmad Yani Semarang pada Ahad (26/11) bersama 15 dari PW GPII Jateng diperiksa petugas bandara, karena dianggap mencurigakan.
etelah diperiksa,
ditemukan sebuah busi motor di dalam tas ranselnya. “Kemarin habis
membengkelkan motor, diganti businya, ternyata lupa ke bawa di dalam tas. Tadi
cukup kaget saya,” katanya sambil terkekeh. Petugas bandara memintanya dan
mempersilahkan Ihsaan untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
Setibanya di Jakarta dan
akan melanjutkan perjalanan menuju Internasional Lombok Airport, Ihsaan juga
dicekal oleh petugas bandara, karena dianggap mencurigakan. Setelah dikeluarkan
sebagian isi tas ranselnya, petugas tidak menemukan apapun yang mencurigakan.
Untuk kedua kalinya, petugas mengulangi pemeriksaan dengan memasukkan ke mesin pendeteksi,
dan ternyata berbunyi lagi. Akhirnya, semua isi tas dikeluarkan, dan petugas
juga tidak menemukan sesuatupun di dalam tas Ihsaan.
Kejadian inipun membuat rombongan GPII Jateng menunggu. “Jangan-jangan itu Bang
Ihsaan bawa gorengan tadi,” kata Rahman, Sekum GPII Kota Semarang, disambut gelak
tawa rombongan.
Petugas hanya bisa geleng-geleng
dan akhrinya mempersilakan Ihsaan Hanafi untuk melanjutkan perjalanan. "Malang kali nasib ane ini. Petugas kurang profesional. Maklum , ane belum punya pesawat sendiri," kata Ihsaan sambil tertawa geli.
0 Komentar